Edi (72) pembunuh istrinya, Yati (50) ternyata diamankan petugas kepolisian tanpa perlawanan di rumahnya sendiri di kawasan Kampung Nagrak, , . Kejadian berdarah itu terjadi pada Sabtu (8/2/2020) dini hari sekira pukup 02.00 WIB saat warga mendengar teriakan dari anak korban yang meminta tolong. Ternyata, Edi yang berdarah asli negara Hongkong itu ditangkap di hari yang sama di tempat yang sama ia mencabut nyawa Yati, istrinya sendiri.
Kapolsek Jatiuwung, Kompol Aditya Sembiring mengatakan kalau Edi yang sudah uzur itu ditangkap di lantai dua rumahnya. "Beliau (Edi) ditangkap di lantai dua rumahnya sendiri saat petugas berseragam dinas menyambangi rumahnya," kata Aditya, Minggu (8/2/2020). Menurutnya, saat jajaran mendatangi rumah tempat itu, korban sudah dibawa ke rumah sakit terdekat oleh warga sekitar.
Sementara, Edi bertahan di lantai atas rumahnya tidak berusaha kabur. "Pelaku masih bertahan, ada di dalam rumah tepatnya di lantai dua. Saat anggota memanggil pelaku untuk segera turun dari lantai dua dan pelaku menuruti," jelas Aditya. Kini pelaku sudah diamankan dan dilakukan pemeriksaan di Mapolsek Jatiuwung bersama beberapa saksi.
Kanit Reskrim AKP Zazali menerangkan, sejumlah saksi telah diperiksa terkait insiden yang mengerikan tersebut. "Sedang kami selidiki. Untuk lebih jelasnya sabar dulu ya," ucap dia. Kata Zazali, korban diduga dibunuh pelaku karena di sekujur tubuhnya ditemukan luka tusukan.
"Karena ada sejumlah luka tusukan di tubuhnya," tutur Zazali. Nahas, nyawa korban tidak terselamatkan setelah sempat dilarikan ke rumah sakit Sari Asih, Sangiang, . Zazali melanjutkan, jenazah Yati sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD Kabupaten Tangerang untuk menjalani autopsi.
Kota Tangerang digegerkan dengan kejadian seorang wanita paruh baya. Korban wanita paruh baya, Yati (50) ditemukan penuh darah di rumahnya kawasan Kampung Nagrak, , . Diketahui, ia dibunuh sekira pukul 02.00 WIB hari Sabtu (8/2/2020) oleh suaminya sendiri bernama Edi yang telah berusia 72 tahun.
Kanit Reskrim , AKP Zazali pun membenarkan beristiwa berdarah itu dan pihaknya telah menyambangi lokasi kejadian. Menurutnya beberapa saksi pun telah diperiksa. Kata Zazali, korban diduga dibunuh pelaku karena di sekujur tubuhnya ditemukan luka tusukan.
"Karena ada sejumlah luka tusukan di tubuhnya," tutur Zazali. Naas, nyawa korban tidak terselamatkan setelah sempat dilarikan ke rumah sakit Sari Asih, Sangiang, . Zazali melanjutkan, jenazah Yati sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD Tangerang untuk menjalani autopsi.
"Sedang kami selidiki. Untuk lebih jelasnya sabar dulu ya," tandasnya. Sebuah kasus suami kepada istrinya menggegerkan warga , . Korban Yati (50) ditemukan tewas di kediamannya kawasan Kampung Nagrak, penuh luka tusukan di sekujur tubuhnya.
Diduga kuat, Yati dihabisi oleh pelaku Edi (72) yang merupakan suaminya sendiri. Seorang warga sekitar, Dani (38) mengatakan kalau kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (8/2/2020) sekira pukul 01.30 WIB. Ia mendengar langsung teriakan anak korban lantaran kala itu sedang melaksanakan ronda di dekat rumah korban.
"Denger, waktu itu sedang ronda tiba tiba terdengar suara anak korban berteriak minta tolong dari dalam rumah," kata Dani dekat lokasi kejadian, Sabtu (8/2/2020). Panik mendengar jeritan histeris seorang wanita yang meminta tolong, ia Dani bersama warga lainnya yang masih terbangun langsung menyambangi rumah korban. Dani pun mengaku terkejut melihat Yati sudah tergeletak bersimbah darah di kamarnya.
"Disamperin sama warga juga kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat. Ada delapan luka tusukan di belakang dan tujuh luka tusukan di depan tubuh korban," kata dia. Dani meyakinkan kalau peristiwa sadis ini dilakukan oleh suami korban bernama Edy yang terpaut 20 tahun lebih tua dari korban. Namun dirinya belum mengetahui secara pasti latar belakang insiden berdarah tersebut terjadi.
"Pelakunya dugaannya suami korban. Tapi belum tahu karena apa," kata Dani. Sementara itu, Kanit Reskrim AKP Zazali membenarkan adanya peristiwa berdarah tersebut. Menurutnya, pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara.
Sejumlah saksi juga telah diperiksa terkait insiden yang mengerikan tersebut. "Sedang kami selidiki. Untuk lebih jelasnya sabar dulu ya," ucap dia. Kata Zazali, korban diduga dibunuh pelaku karena di sekujur tubuhnya ditemukan luka tusukan.
"Karena ada sejumlah luka tusukan di tubuhnya," tutur Zazali. Naas, nyawa korban tidak terselamatkan setelah sempat dilarikan ke rumah sakit Sari Asih, Sangiang, . Zazali melanjutkan, jenazah Yati sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD Tangerang untuk menjalani autopsi.
Warga di , juga digegerkan dengan kejadian seorang wanita paruh baya. Korban wanita paruh baya, Yati (50) ditemukan penuh darah di rumahnya kawasan Kampung Nagrak, , . Diketahui, ia dibunuh sekira pukul 02.00 WIB hari Sabtu (8/2/2020) oleh suaminya sendiri bernama Edi yang telah berusia 72 tahun.
Kanit Reskrim , AKP Zazali pun membenarkan beristiwa berdarah itu dan pihaknya telah menyambangi lokasi kejadian. "Benar ada, dugaan korban dibunuh," singkat Zazali saat dikonfirmasi, Sabtu (8/2/2020) pagi. Menurutnya beberapa saksi pun telah diperiksa.
Kata Zazali, korban diduga dibunuh pelaku karena di sekujur tubuhnya ditemukan luka tusukan. "Karena ada sejumlah luka tusukan di tubuhnya," tutur Zazali. Naas, nyawa korban tidak terselamatkan setelah sempat dilarikan ke rumah sakit Sari Asih, Sangiang, .
Zazali melanjutkan, jenazah Yati sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD Tangerang untuk menjalani autopsi. "Sedang kami selidiki. Untuk lebih jelasnya sabar dulu ya," tandasnya. Edi (72) yang tega menghabisi nyawa istrinya sendiri Yati (50) ternyata merupakan warga negara Hongkong.
Sebelumnya, Edi menikam Yati di kediamannya di kawasan Kampung Nagrak, , . Kejadian berdarah itu terjadi pada Sabtu (8/2/2020) dini hari sekira pukul 02.00 WIB dan diketahui oleh warga yang sedang melaksanakan Siskamling karena sang anak berteriak meminta tolong. Menurut Muhayar warga sekitar, Edi yang merupakan warga asli Hongkong tersebut dikenal tertutup kepada tetangganya.
"Dia pendiam dan jarang sosialisasi sama tetangga. Warga asli Hongkong," kata Muhayar. Muhayar menambahkan, kalau Edi memang sudah lama tinggal di Indonesia, terutama Tangerang. Kendati demikian, Muhayar berkata kalau pelaku belum fasih dalam berbahasa Indonesia.
"Pelaku memang sudah lama tinggal di sini. Nikah sama si ibu juga sudah sekitar 20 tahun, tapi dia belum bisa bahasa Indonesia," terangnya. Ia melanjutkan, kalau dirinya dikagetkan dengan kejadian yang baru pertama kali terjadi di Kampung Nagrak. Apa lagi, di rumah yang megah dan ditembok setinggi tiga meter tersebut tidak pernah terdengar suara berantem apa lagi ribut ribut.
"Ya kaget banget, soalnya sebelumnya enggak pernah terdengar keributan di rumah ini," kata Muhayar. Walau pelaku dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan tidak pernah bersosialisasi, beda judulnya dengan korban, Yati. Yati dikenal oleh warga sekitar sebagai pribadi yang ramah dan suka mengobrol dengan tetangganya.
"Kalau korban, istrinya itu memang terkenal baik. Suka ngobrol sama warga sini dia. Beda kalau suaminya jarang keliatan keluar," sambung Muhayar. Lanjut dia, korban yang merupakan warga asli Jawa Tengah ini sangat peduli pada warga Kampung Nagrak. Bahkan dirinya pun tidak pernah memilih milih teman dalam bergaul.
"Dia baik, baik banget. Suka bantu bantu warga kalau lagi susah. Meskipun rumahnya besar dia tidak pilih teman," ucapnya. Kini, rumah yang disinyalir memiliki luas 5.000 meter persegi itu tertutup rapat rapat dikelilingi tembok setinggi tiga meter. Ditambah pagar rumah raksasa beraksen bendera merah putih Indonesia yang sudah ditempeli garis polisi.
Sementara, Kanit Reskrim AKP Zazali membenarkan adanya peristiwa berdarah tersebut. Menurutnya, pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara. Sejumlah saksi juga telah diperiksa terkait insiden yang mengerikan tersebut.
"Sedang kami selidiki. Untuk lebih jelasnya sabar dulu ya," ucap dia. Kata Zazali, korban diduga dibunuh pelaku karena di sekujur tubuhnya ditemukan luka tusukan. "Karena ada sejumlah luka tusukan di tubuhnya," tutur Zazali.
Naas, nyawa korban tidak terselamatkan setelah sempat dilarikan ke rumah sakit Sari Asih, Sangiang, . Zazali melanjutkan, jenazah Yati sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD Tangerang untuk menjalani autopsi.