Rekor tertinggi penambahan jumlahpasien positif Corona (Covid 19) di Indonesiaterjadi pada hari ini, Kamis (21/5/2020). Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, mengatakan data kasus positif Covid 19 kini totalnya berjumlah20.162 pasien. Jumlah tersebut meningkat973 kasus per 21 Mei 2020, pukul 12.00 WIB.

Hal itu disampaikanlangsung oleh Yuridalam konferensi pers yang ditayangkan langsung melalui YouTube BNPB,Kamis sore. Penambahan jumlah kasus konfirmasi positif Covid 19 pada hari ini merupakan peningkatan tertinggi selama pandemi Corona di Indonesia. Sebelumnya, kasus baru dengan peningkatan tertinggi baru saja dilaporkan pada Rabu (20/5/2020) kemarin, yakni terdapat tambahan 693 kasus baru.

Rekor tertinggi juga pernah terjadi pada 13 Mei, yakni tercatat 689 kasus baru. Sebelum itu, kasus tertinggi juga pernah tercatat pada 5 Mei (484 kasus) dan 9 Mei (533 kasus). Sementara itu, dari total kasus positif tersebut, terdapat tambahan 36 pasien positif Corona yang meninggal duniaper 21 Mei 2020.

Total kasus kematian akibat Covid 19 kini telah mencapai1.278 pasien. Kabar baiknya, terdapat263 pasien dinyatakan sembuh. Sehingga,total pasien sembuh bertambah menjadi 4.838 orang.

Sebelumnya, total kasus positif Covid 19 di Indonesia berjumlah 19.189 pasien per20 Mei 2020. Sementara itu, total terdapat 4.575 pasien yang dinyatakan sembuh dan1.242 pasien meninggal dunia. Diberitakan sebelumnya, Achmad Yurianto menyampaikan bahwa pemerintah mengajak masyarakatuntuk dapat beradaptasi dengan keadaan normal yang baru (New Normal).

Dalam hal ini, masyarakat diimbau untukmenjalani gaya hidup baru dengan mengedepankan protokol kesehatan serta terus produktif selama pandemi virus corona. Hal ini disampaikan Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (19/5/2020). "Dalam situasi seperti ini, virus corona belum ditemukan vaksindan obatnya," kata Yuri yang dikutip dari YouTube BNPB Indonesia , Selasa sore.

Lebih lanjut Yuri menuturkan belum ditemukannya vaksin ini dimaknai bahwa orang itu belum bisa dikebalkan dariCovid 19. Sementara belum ditemukan obatnya dimaknai bahwa pengobatan terhadap pasien Covid 19 yang dilakukanmasih akanmenggunakan prosedur yang panjang. Sebab itu, ia mengungkapkan cara yang paling baik dalam mencegah dan memutus penularanCovid 19, yakni dengan menyesuaikan pola hidup di tengah pandemi.

"Kita harus mengedapankan pola hidup bersih dan sehat, ini menjadi pedoman dalam pelaksanaan kehidupan sehari hari." "Pola hidup ini ditandai dengan satu yakni kita terus menjaga kebersihan tangan kita," ujar Yuri. Artinya, kata Yuri, masyarakat harus rutin mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir.

"Ini menjadi penting agar kita dapat terbebas dari cemaran Covid 19 atau penyakit yang lain," imbuhnya. Kemudian yang kedua, yaknimasyarakat harusmulai membiasakan diri untuk dapat menjaga jarak fisik pada saat kontak dengan orang lain. "Ini yang kemudian beberapa saat yang lalu kita sebut sebagai physical distancing ."

"Karena kita ingin menghindari percikan droplet dari orang yang sakit," ungkapnya. Selanjutnya masyarakat diwajibkan terbiasa menggunakan masker saat ke luar rumah. "Karena dengan menggunakan masker kita akan terlindung langsung dari percikan droplet orang yang sedang sakit itu."

"Dan yang lebih penting lagi bagi yang sakit, percikan droplet yang keluar dari mulutnya akan tertahan di masker dan ini akan melindungi orang lain yang sehat," ucap Yuri. KemudianYuri juga menekankan masyarakat selektif terkait kapan harus keluar rumah di tengah pandemi Covid 19. "Kalau tidak penting sekali tidak perlu ke luar rumah," tegas Yuri.

Kendati demikian Yuri menuturkan berada di rumah tidak diartikan masyarakat tidak dapat produktif. Menurutnya, masayarakatmasih dapat terusproduktif dan berkarya, tetapi dengan mengedepankan prinsip prinsip untuk tetap aman dari Covid 19 "Artinya produktif dan aman dari Covid 19," ujarnya.

Yuri, menekankan, ini upaya yang bisa dilakukan masyarakat dan pemerintah di kehidupan normal yang baru. "Ini yang disebut dengan normal yang baru ( new normal )." "Kita menginginkan kehidupan normal dalam artinya tetap bekerja, produktif dan bisa berkarya, tetapi barunya adalah kita aman dari Covid 19," jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *