Pagar bercat abu abu yang terkelupas dan berkarat nampak tertutup sebagian di gerbang Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (20/3/2020) siang. Matanya tampak sedang mengawasi ke arah jalanan di dekat Kali Item, Sunter, Jakarta Utara. Dua buah mobil terlihat terparkir di sebelah kiri luar gerbang.

Sementara di sisi lainnya terlihat beberapa kendaraan roda dua terparkir rapi. Tak sembarang orang yang dapat mengakses gerbang yang dekat dengan Tower 7 Wisma Atlet Kemayoran itu. Masyarakat dilarang masuk ke area yang sedang dipersiapkan guna menangani pasien virus corona tersebut.

Begitu juga dengan awak media, tidak diperbolehkan masuk atau mengambil gambar. Di bawah terik sinar matahari, bangunan bangunan yang memiliki warna beragam, mulai dari kuning, abu abu, hingga biru tersebut tampak menjulang tinggi. Dihubungi terpisah, Komunikasi Publik Ditjen Perumahan Kementerian PUPR Ristyan Mega Putra mengatakan memang awak media tak bisa mengakses Wisma Atlet Kemayoran.

Ristyan menjelaskan bahwa akan ada empat tower yakni tower 1, 3, 6, dan 7 di Kompleks D 10 Wisma Atlet Kemayoran itu akan digunakan untuk menangani pasien terkait virus corona. Diketahui, di Kompleks D 10 ini terdapat tujuh tower dengan jumlah hunian sebanyak 5.494 unit. Dia mengatakan pihaknya bertugas dalam pembersihan.

Pembersihan pun dilakukan mulai dari pemotongan rumput hingga pembersihan debu di bangunan yang akan digunakan. Nantinya, kata dia, Sabtu (21/3/2020) bangunan bangunan ini sudah akan digunakan. "Pembersihan ini sudah selesai kok. Sabtu sudah harus dipakai. Kan sesuai arahan Presiden seperti itu, tanggal 21 Maret sudah harus siap operasional," kata dia.

Setelah pembersihan selesai, Ristyan mengatakan akan menyerahkan kepada tim gugus tugas dalam hal ini para dokter terkait protokol kesehatan. Mereka lah, lanjutnya, yang akan bertanggung jawab atas operasional ruangan di Wisma Atlet Kemayoran. "Sekarang tinggal tim gugus tugasnya dari kedokteranannya, misal ruangan ini mau untuk IGD atau laboratorium kan protokol kesehatan dari mereka, ketika sudah bersih ya kita serahkan ke mereka," katanya.

Di sisi lain, dia menegaskan pintu gerbang dekat tower 7 akan dipusatkan sebagai akses masuk dan keluar utama. "Dari pinggir Kali Item itu kan ada tower tujuh, dari situ nanti. Jadi dipusatin (akses) masuknya dari situ semua," katanya. Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan untuk dilakukan tes massal terkait virus Corona atau Covid 19.

Perintah Jokowi itu disampaikan saat memberikan pengantar pada Ratas melalui daring membahas Laporan Tim Gugus Tugas Covid 19 di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta, Kamis (19/3/2020). “Saya minta alat alat rapid tes terus diperbanyak, juga memperbanyak tempat tempat untuk melakukan tes dan melibatkan rumah sakit, baik pemerintah, milik BUMN, Pemda, rumah sakit milik TNI dan POLRI, dan swasta, dan lembaga lembaga riset dan pendidikan tinggi yang mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan,” ujar Jokowi dikutip dari laman resmi Setkab. Ia menambahkan bahwa hal ini penting sekali, terkait dengan hasil rapid test ini apakah dengan karantina mandiri/self isolation ataupun memerlukan layanan rumah sakit dengan protokol kesehatan dapat dijelaskan.

Kepala Negara juga meminta untuk disiapkan rencana kontijensi kesiapan pelayanan rumah sakit baik rumah sakit rujukan yang sudah ditetapkan juga mobilisasi rumah sakit yang lain, baik milik BUMN, TNI POLRI, rumah sakit swasta dan juga rumah sakit darurat apabila diperlukan. “Dan jika diperlukan juga bisa memanfaatkan Wisma Atlet di Kemayoran. Ini kapasitasnya cukup besar, kalau enggak keliru 15.000 dan hotel BUMN yang juga bisa dipakai,” ujar Presiden. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pemerintah tengah melakukan Rapid Test (tes cepat) virus corona kepada sejumlah warga di wilayah Jakarta.

Secara spresifik, Jokowi menyebut wilayah Jakarta Selatan sebagai lokasi pertama dilakukan Rapid Test. Di prediksi wilayah Jakarta Selatan rawan penyebaran virus corona ata Covid 19. Hal itu disampaikan Jokowi dalam konferensi pers melalui siaran langsung akun Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (20/3/2020).

"Kita memprioritaskan wilayah yang menurut hasil pemetaan menujukan indikasi yang paling rawan. Di Jakarta. Di Jakarta Selatan," kata Jokowi. Jokowi menjelaskan, Rapid Test dilakukan di wilayah yang terdapat pasien positif corona dan diduga melakukan kontak dengan sejumlah orang. Rapid Test diharapkan mampu mengetahui indikasi awal seseorang positif virus corona atau tidak.

"Di wilayah yang dulu, sudah diketahui, ada kontak tracing dengan pasien positif jadi didatangi tempat tempatnya," ucapanya. Kepala Negara juga memastikan, Repid Test dilakukan mulai sore ini, Jumat (20/3/2020). "Rapid Test memang sudah dilakukan sore hari ini," kata Jokowi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *