Spanyol menjadi negara ketiga tertinggi jumlah kasus infeksi virus corona (Covid 19) di dunia, pada Senin (30/3/2020). Bahkan Spanyol telah melampaui China, negara pertama kali virus ini ditemukan pada akhir 2019. Per Senin (30/3/2020), Spanyol mencatat 85.195 kasus yang didiagnosis Covid 19, terhitung sejak wabah mulai melanda negara itu.
Sementara, 812 orang tewas setelah tertular virus ini periode Minggu Senin. Sehingga kini total korban tewas di Spanyol menjadi 7.340 orang. "Spanyol mengonfirmasi total 85.195 kasus, naik dari 78.797 dari angka kemarin," demikian peryataan Kementerian Kesehatan Spanyol. Dalam pidatonya di televisi, pada Sabtu malam (28/3/2020), Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, mengumumkan, semua pekerja harus tinggal di rumah selama dua minggu.
Keputusan Lockdown total ini merupakan langkah terbaru pemerintah dalam perang melawan virus corona. Pedro Sanchez mengatakan para pekerja akan tetap menerima gaji seperti biasa. Serikat pekerja menyambut baik langkah langkah tersebut, dan akan mematuhi aturan baru pemerintah.
Di Madrid, jalan jalan sepi pada Minggu (29/3/2020) pagi, ketika polisi melakukan patroli, menghentikan bus, mobil untuk memeriksa para penumpang dan alasan mereka keluar dari rumah. Sekolah, bar, restoran, dan toko toko yang menjual barang barang yang bukan kebutuhan pokok telah ditutup sejak 14 Maret lalu. Kini Spanyol bersama dengan Amerika Serikat (142.793) dan Italia tercatat sebagai tiga negara tertinggi jumlah kasus positif Covid 19.
Berdasarkan data worldometers, Senin (30/3/2020), Amerika Serikat berada di posisi puncak 142.793 kasus. Kemudian disusul berturut turut Italia 97.689 kasus dan Spanyol 85.195 kasus. Sementara China berada di posisi keempat, dengan angka 81.470 kasus.
AS memiliki 142.793 kasus positif Covid 19, sementara Italia memiliki hampir 100.000 kasus.