Pelaku ekonomi kreatif didorong bisa melihat peluang dari Hak Kekayaan Intelektual (HKI) agar dapat mendatangkan manfaat dari sisi ekonomi atau monetisasi. Pelaksana tugas Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Josua Simanjuntak menjelaskan, pemerintah sedang menyusun program di mana produk pelaku ekonomi kreatif bisa diserap oleh pasar. "Ketika diserap oleh pasar tentu ada transaksi dan hasilnya bisa digunakan membantu pelaku ekonomi kreatif yang terdampak Covid 19. Kemenparekraf akan memfasilitasi agar HKI tersebut bisa diciptakan menjadi karya," kata Josua dalam keterangan, Senin (27/4/2020).
Menurut Josua, dalam situasi krisis karena wabah Covid 19 saat ini penting bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk dapat bertahan secara ekonomi agar mereka bisa terus berkarya dan bisa membantu sesama. "Sekarang banyak teman teman yang mengoptimalisasi HKI nya dari sisi digital, ini bisa jadi format atau kesempatan untuk tetap produktif," kata Joshua. Pemanfaatan HKI merupakan salah satu program utama yang sedang dijalankan Kemenparekraf dari sisi regulasi.
Dari langkah itu diharapkan lahir peraturan yang mengatur permodalan berbasis IP. "Bagaimana sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dapat menjadi solusi permodalan. Kami memperjuangkan agar sektor perbankan memahami IP sebagai fidusia sehingga IP punya nilai ekonomi," kata Josua. Lebih lanjut ia menilai ke depan perlu ada peraturan terkait pemasaran berbasis IP agar pelaku ekonomi kreatif dalam memasarkan karyanya tidak hanya dalam bentuk produk tapi berbasis IP (intelectual property)
"Ini yang menjadi pekerjaan rumah kita. Targetnya sebenarnya di tahun 2020 ini tapi mengingat situasi sekarang ini, diharapkan dapat selesai pada 2021,” kata Josua.