– FKS Foundation, organisasi nirlaba yang didirikan FKS Group hari ini mendonasikan 200.000 unit alat tes diagnostik cepat Covid 19 atau biasa disebut Covid 19 Rapid Test Kit kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dan RSPAD Gatot Soebroto. Yanuar Samron, perwakilan dari FKS Foundation dalam keterangan pers tertulisnya Kamis, 16 April 2020 mengatakan, donasi alat rapid test ini merupakan wujudkepedulian FKS Foundation dan menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan sekitar. “FKS Group, sebagai salah satu grup perusahaan nasional yang fokus pada sektor pangan dan logistik memiliki kepedulian untuk membantu upaya Pemerintah Indonesia dalam mengatasi penyebaran virus Corona di Indonesia," ujar Yanuar Samron.
Yanuar menjelaskan, 200.000 Covid 19 Rapid Test Kit yang didonasikan ini sudah bersertifikasi melalui FKS Foundation. Dia menyebutkan, mulai hari ini hingga beberapa minggu kedepan, 200.000 unit Covid 19 Rapid Test Kit akan didistribusikan kepada empat institusi besar di Tanah Air. Yaitu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dan RSPAD Gatot Soebroto.
"Kami sangat berterima kasih dapat diberi kesempatan untuk bekerjasama dengan keempat institusi tersebut,” ujar Yanuar. Dokter Budi Sylvana, MARS, Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih dan menyambut baik inisiatif FKS Foundation dalam mendukung penanganan Covid 19 di Indonesia melalui donasi Covid 19 Rapid Test Kit. Dia menegaskan, alat rapid test fungsinya sangat penting, tidak hanya sebagai alat deteksi dini infeksi virus Corona tetapi juga untuk membantu monitor sistem imun paska pemulihan.
"Diharapkan kita dapat memutus rantai penularan Covid 19 dengan melakukan rapid test kepada khalayak banyak sehingga kita dapat segera memberikan tindakan medis yang diperlukan," jelas Dokter Budi. Dia menambahkan, mereka akan menjalani protokol yang telah ditetapkan, baik dirujuk ke rumah sakit maupun menjalani karantina mandiri secara ketat di bawah pengawasan tenaga kesehatan. Selain itu, lingkungan sekitar juga akan menyesuaikan dengan lebih memperketat physical distancing antarwarga. Dengan demikian, upaya memutus mata rantai penularan menjadi lebih efektif.
Dokter Sumariyono, SpPD KR, MPH, Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo mengatakan, kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk swasta, sangat dibutuhkan agar Indonesia dapat segera mengatasi penyebaran virus Corona yang sudah memberikan dampak begitu besar kepada masyarakat dan negara.