Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi kabar Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Jokowi meyakinkan masyarakat bahwa kinerja para menteri tidak menurun dan bahkan bekerja lebih keras. Jokowi menyebut tindakan antisipasi sudah dilakukan terkait dengan virus corona yang menjangkit menterinya.
"Sebagaimana kemarin telah disampaikan bahwa salah satu menteri kami terdeteksi positif terinfeksi Covid 19," ujar Jokowi. "Langkah langkah antisipasi telah dilakukan," sambungnya. Jokowi meyakini jajaran kabinetnya bekerja lebih keras dari biasanya.
Sang presiden menyebut kinerja para menterinya tetap maksimal meski ada agenda yang dialihkan melalui online demi mencegah semakin tersebarnya virus corona. "Dan saya yakin bahwa para menteri telah bekerja penuh seperti biasa. Bahkan hari hari ini para menteri bekerja lebih keras," tegas Jokowi. "Walaupun sebagian dilakukan dengan cara online untuk mengatasi isu kesehatan dan mengatasi dampak perkonomian akibat Covid 19 ini," imbuhnya.
Lantaran kondisi Budi Karya yang masih harus diisolasi, Jokowi menunjuk Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menhub Ad Interim. Kabar baik mengenai kondisi Budi Karya diungkapkan oleh Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Sabtu (14/3/2020). Meski membaik, hingga saat ini Budi masih berada di ruang isolasi RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Diketahui, sebelumnya Budi sempat mengalami sesak napas. Hingga sempat dilarikan ke rumah sakit swasta terlebih dahulu. Ia juga memiliki penyakit perantara, yakni seperti tifus dan asma.
Sebagai Menhub, Budi juga sempat menjalankan tugas untuk menyaksikan langsung pemulangan 68 Warga Negara Indonesia (WNI) yang merupakan anak buah kapal Diamond Princess. Setelah kegiatan itu, Budi diketahui langsung jatuh sakit dan tidak mengikuti beberapa kegiatan sebagai menteri. Budi sempat terlihat dalam rapat terbatas bersama sejumlah menteri yang lain serta Jokowi, Rabu (11/3/2020).
Budi dalam rapat itu melakukan kontak langsung dengan sejumlah menteri. Kemudian Jokowi langsung menginstruksikan untuk melakukan pemeriksaan virus corona pada menteri terkait. Yakni pada 34 menteri, delapan pejabat setingkat menteri, 12 wakil menteri serta seluruh pejabat eselon satu dan dua di seluruh kementerian.