Keganasan gigitan ular berbisa kembali memakan korban. Terbaru balita berusia4 tahun bernama Adila Oktavia meninggal setelah digigit ular berjenis weling,Rabu (12/2/2020) malam sekitar pukul 20.30 WIB. Adila merupakan wargaDesa Pamengkang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon Jawa Barat.
Dikutip dari laman ,balita dari pasangan Rusmiati (24) dan Mukmim (27) ini diketahui sejakJumat malam (7/2/2020) hingga Rabu di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Kota Cirebon. Adila sendiri digigit ular welingpada Jumat (7/2/2020) malam saat sedang tidur di rumahnya. Seperti yang menimpa Rendy Arga Yudha asal Kota Depok (18) dan Norjani (70) Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Keduanya meninggal dunia akibat gigitan jenis ular berbisa seperti, Kobra dan King Kobra. Ketua Komunitas Pecinta Reptil Aspera, Roy Silalahi menjelaskan kejadian di atas disebebkan kurangnya edukasi dan sosialisasi tentang bahanyaularberbisa hingga pentingnyapenanganan pertama gigitan ular berbisa. "Masih sama seperti kejadian kejadian kemarin kemarin, sangat disayangkan. Pemerintah juga harus tahu dan paham"
Terlepas dari pemberitaan di atas, Indonesia sendiri memiliki ratusanspesies ular baik berbisa maupun tidak. Untuk itu sekiranya perlu masyarakat mengetahui dan mampu membedakan mana ular berbahaya dan tidak. Ular tanah memiliki nama lain malayan pit viper. Sedangkan nama ilmiahnya Calloselasma rhodostoma.
Jenis ular ini memiliki bisa berkategori berbahaya. Dikutip dari , persebaran ular Tanah mulai dari Kamboja, Thailand, Laos, dan Malaysia. Sedangkan di Indonesia sendiri dapat di jumpai di Jawa Barat, Jawa Tengah bagian barat, dan Karimunjawa.
Umumnya ular tanah berukuran tidak terlalu besar. Cenderung pendek dan bertubuh gemuk. Rata rata panjang tubuhnya sekitar 76 hingga 91 cm. Ular tanah dapat dikenali lewat kepalanya yang berbentuk segitiga. Sedangkan warna sisiknya terdiri dari sejumlah campuran warna dari coklat muda hingga tua, putih, hitam, dan ada pula yang kemerah jambuan. Bisa ular tanah mengandung mengandung bahan anti koagulan yang dapat mencegah pembekuan darah
Berdasarkan pemberitaan di channel YouTube , di awal tahun 2019 lalu seorang nenek bernama Masinah asal Gunungkidul, Yogyakarta digigit ular tanah. Akibatnya tangan kanannya menjadi hitam dan melepuh. Ular ini secara umum dikenal dengan namaPit viper Hagen hijau, sedangkan nama latinnya Trimeresurus hageni.
Seperti namnya ular ini dapat dikenali lewat warna tubuhnya yang dari ujung kepala hingga ekor berwarna hijau. Penyebaran ular Hageni mulai dari Semenanjung Thailand , Semenanjung Malaysia , Malaysia Timur, dna Singapura. Sedangkan di Indonesia sendiri dapat dijumpai di Sumatra dan pulau pulau terdekat Bangka , Simalur, Nias , Batu, dan Kepulauan Mentawai.
Dikutip dari , ular jenis initergolong ular berbisa. Ketua Aspera, Roy mengatakan Indonesia sendiri memiliki dua spesies ular Kobra. Yakni ular Kobra Jawa dan Kobra Sumatra.
"Untuk Naja Sputatrix juga biasa disebut dengan Kobra Jawa," imbuhnya. Ular sendok merupakan sebutan lain darikedua ular ini. Roy melanjutkan, baik Naja Sputatrix atau Naja Sumatrana memiliki panjang sekitar 1 hingga 2 meter.
Sedangkan warna hitam mendominasi di bagian sisik kedua ular tersebut. "Kalau Naja Sumatrana ada sedikit corak yang bisa dilihat nggak polos seperti si saudaranya itu (Kobra Jawa, red)," terang Roy. Bagian yang paling membedakan ular Kobra dengan King Kobra adalah kemampuan yang dimiliki Kobra untuk menyemburkan bisanya.
"Dan bisa menyemburkan bisanya selain dengan cara disuntikkan," tutur Roy. Biasanya ular Kobra akan menyemburkan bisa ke bagian vital musuhnya, yakni mata. Bisa ini mampu membutakan mata musuh atau penganggu si ular Kobra ini.
Mengandungracun neurotoksik, bisa ini menyerang sel saraf ketika berada di korbannya King Kobra dewasa mampu mencapai panjang 5 hingga 6 meter. "Trus bisa mengembangkan tudungnya dan berdiri hampir sepertiga dari badannya dia," kata Roy.
King Kobra tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia kecuali Papua. Selain ukuran tubuh yang membedakan dengan Kobra, King Kobra tidak mampu menyemburkan bisanya. "Dan King Kobra nggak nyembur kaya kobra jadi dia menyuntikkan bisa dengan lewat gigitan aja," tandasnya.
Bisa King Kobra mengandungracun neurotoksik yang kuat dan menyerang sistem saraf yang bisa menimbulkan kematian. Ular Weling memiliki nama lainBlue Crait atau Malayan Krait, sedangkan nama latinnya adalahBungarus candidus. Dari segi warna, ular Weling memiliki sisik berwarna dasar hitam, yang membuatnya berbeda terdapat kominasi warna putih yang berselang seling seperti garis zebra cross.
Roy Silalahimenjelaskan ular weling masuk dalam jenis ular berbisa yang sangat berbahaya. Ular Weling dikategorikan ke dalam ular berbisa mematikan, sangat berbahaya" kata Roy. Roy membeberkan bisa ular weling bersifatneurotoksin yang menyerang sistem syaraf.
Bahayanya lagi bisa tersebut mampu menyebar secara cepat dan efeknya menyebabkan gagal jantung hingga meninggal dunia. Berikut tadi deretan ular berbisa mematikan di Indonesia, selain daftar di atas sebetulnya masih ada sejumlahspesies ular berbisa mematikan lainnya.