Fakta terbaru pasien terduga terjangkit virus corona di 7 kota di Indonesia, Nusa Tenggara Barat / NTB, Solo, hingga Bandung. Setidaknya 7 kota di Indonesia telah menginformasikan jika pihaknya tengah merawat pasien terduga terinfeksi virus corona. Meski belum dinyatakan positif, pasien terduga terinfeksi corona itu kini menjalani perawatan intensif di ruang isolasi.
Kota Wuhan, China disebut sebut sebagai lokasivirus coronajenis baru kali pertama muncul. Hingga kini, 16 negara mengonfirmasi warganya terinfeksi viruscorona. Di antaranya Thailand, Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, Vietnam, Singapura, Malaysia dan Australia.
Di Indonesia, beberapa rumah sakit diketahui menangani kasus suspect corona. Beberapa di antaranya dinyatakan negatif, sementara lainnya masih menunggu hasil laboratorium. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan, Indonesia masih aman dari virus corona. "Intinya bahwa untuk Indonesia sekarang dalam kondisi aman," katanya, Selasa (28/1/2020).
Berikut fakta terbaru dugaan pasien terjangkit virus corona di berbagai daerah di Indonesia yang dirangkum Kompas.com: Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Sapangat, saat berkoordinasi dengan pihak Bandara Wiriadinata terhadap antisipasi pencegahan penyebaran virus Corona, Selasa (28/1/2020).(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo mengonfirmasi, satu warga yang sempat diduga terjangkit corona rupanya negatif corona.
"Saya sekarang berani menjamin, kalau orang itu negatif virus corona," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Sapangat, Selasa (28/1/2020). Awalnya, lanjut Uus, warga tersebut baru pulang dari Taiwan. Ia mengalami gejala panas tinggi sampai menggigil usai pulang dari Taiwan.
Menerima laporan tersebut, Dinas Kesehatan menjemput pasien di rumahnya dan membawanya ke ruang isolasi khusus corona di RSUD dr Soekardjo, Tasikmalaya. Setelah tim medis melakukan observasi, hasilnya pasien tersebut negatif corona. Namun, pihak rumah sakit tetap memantau warga tersebut meski telah dipulangkan.
Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020.(EPA EFE/STR) Seorang warga negara China berinisial LS (29) diduga terinfeksi virus corona diobservasi di ruang isolasi RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, Jawa Tengah. Wakil Direktur Pelayanan dan Kerjasama RSUD Margono Soekarjo dr Moh Tarqib Alatas mengungkapkan, hasil pemeriksaan klinis belum menunjukkan ke arah infeksi virus corona.
Pasien tersebut mengalami gejala batuk, pilek dan lemas usai datang dari Shanghai. Namun sesuai prosedur penanganan, pasien ditangani di ruang isolasi khusus. "Dilakukan perawatan di ruang isolasi khusus selama masa observasi dan dipastikan tidak kontak dengan pasien lain," kata Tarqib.
Perlu pemeriksaan khusus untuk memastikan apakah pasien terinfeksi corona. Pihak rumah sakit masih menunggu hasil laboratorium. "Sampel dikirimkan ke Kemenkes. Sebelum terbukti benar (positif atau negatif), kami lakukan sesuai kaidah kaidah penanganan virus," ujar dia. Seorang Petugas Medis di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB, usai memantau kondisi pasien Balita 1,5 Tahun asal China yang dirawat karena mengalami demam tinggi, Senin (27/1/2020). Pasien beljm dinyatakan suspect Corona.(FITRI R)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merawat seorang balita asal Hunan, China yang berusia 1,5 tahun. Balita itu dan keluarganya merupakan rombongan wisatawan yang akan menuju ke Gili Trawangan. Meski mengalami gejala demam, balita tersebut belum bisa dikatakan suspect corona.
"Jadi belum bisa dikatakan suspect sebelum ada hasil uji laboratorium di Jakarta. Pasien ini masih dalam pemantauan kami. Jangan dibuat heboh dulu," ungkap Kepala Bidang Pelayanan Medis Dinas Kesehatan NTB Made Wijaya. Gejala yang dialami oleh balita itu, katanya, adalah demam, batuk dan susah menelan makanan. Ia pun dirawat di ruang isolasi.
"Ya tentu kami khawatir, maka kami rawat di ruang isolasi mengingat daerah asal pasien sedang terjangkit virus corona," ungkapnya. Wijaya mengatakan balita itu kondisinya semakin membaik saat ini. Dirut RSUD Dr Moewardi Surakarta, Cahyono Hadi (tengah) dan jajarannya dalam konferensi pers terkait kesiapan rumah sakit antisipasi penyebaran virus Corona di Solo, Jawa Tengah, Senin (27/1/2020).(KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi memastikan, tidak ada pasien diduga terjangkit corona yang mereka rawat. Sebelumnya, beredar kabar rumah sakit itu merawat pasien diduga terjangkit corona. Pihak rumah sakit menegaskan pasien itu menderita bronkitis.
Hal tersebut diketahui dari hasil akhir foto thorax dan pemeriksaan laboratorium. "Selama dua hari kita pantau diagnosis akhir pasien itu mengalami bronkitis akut. Jadi bukan virus corona," kata dia Kepala Bagian Pelayanan Medis RSUD Dr. Moewardi, Harsini di Solo, Senin (27/1/2020). Warga China yang dirawat di Rumah Sakit umum Daerah (RSUD) dr Soetomo tidak terjangkit virus corona. Menurut diagnosis, pasien tersebut menderita bronkitis.
Meski demikian, pihak rumah sakit bakal melakukan pemeriksaan lanjutan. Pemeriksaan bernama Polymerase Chain Reaction (PCR) tersebut akan menganalisis lendir tenggorokan pasien. "Itu nanti kita lihat, positif atau enggak terjangkit virus corona. Kalau positif baru kita definitifkan dia sebagai corona. Kalau enggak positif kita merawat sebagai pasien non corona," kata Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya, Pesta Parulian Edward.
Ia meminta masyarakat tak panik dan tak terpengaruh dengan informasi yang tidak jelas sumbernya. "Kami rumah sakit siap untuk memberikan edukasi," kata Pesta. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi yang juga Pjs RSUD Raden Mattaher Jambi tengah memberikan keterangan pers terkait kondisi dan hasil diagnosa seorang pasien yang dirawat di ruang isolasi rumah sakit itu, Senin. Hasil diagnosa pasien itu mengalami sakit ISPA biasa. ANTARA/Dodi Saputra/pri.()
Seorang pasien asal Jambi dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi. Pasien itu baru saja pulang setelah berkunjung ke Wuhan, China. Dokter Spesialis Paru RSUD Raden Mattaher Meidianto mengatakan diagnosis sementara, pasien hanya terkena ISPA biasa.
"Jadi sementara hanya ISPA biasa saja," katanya, seperti dilansir dari Antara, Senin (27/1/2020). Meski demikian, pihak RSUD Jambi melakukan pemeriksaan lanjutan. Mereka mengirim sampel dahak pasien ke Kemenkes untuk memastikan apakah pasien terjangkit corona atau tidak.
Hasilnya diketahui dalam waktu dua minggu. Ia menjelaskan, kondisi pasien saat ini membaik. RSHS lakukan konferensi pers terkait adanya pasien yang diduga terpapar virus korona di RSHS Bandung, Senin (27/1/2020)(KOMPAS.COM/AGIE PERMADI) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandng merawat dua pasien diduga terpapar virus corona.
Pihak rumah sakit sementara mendiagnosis keduanya mengalami infeksi saluran pernapasan. Pasien pertama yakni pekerja asing asal China berinisial HG. Ia bekerja di perusahaan Indonesia. HG diketahui pulang dari bepergian ke Xinhua, China pada 12 Januari 2020 lalu.
Pasien lainnya merupakan warga Bandung yang sempat berkunjung ke Singapura. Pihak RSHS Bandung merawat keduanya di ruangan isolasi. Sampel kedua pasien dikirim ke Badang Litbangkes Kemenkes.
"Hari ini sampel dikirim ke Litbangkes untuk melihat apakah pasien tersebut positif atau tidak. Jadi sampai sekarang pasien tersebut baru observasi infeksi saluran pernapasan atas yang akut," kata Direktur Utama RSHS Bandung Dr R Nina Susana Dewi, Senin (27/1/2020). Sumber :